Kalian pasti tidak asing dengan istilah Return. Seperti yang kita sama-sama ketahui, ketika kita membeli sebuah barang tetapi barang yang diterima tidak sesuai, seperti warnanya tidak sama dengan yang dipesan, barangnya rusak, tidak sesuai dengan spesifikasi dan jumlahnya serta masih banyak lagi. Apabila terjadi kasus seperti ini, maka mau tidak mau kita harus mengembalikan barang tersebut untuk menyesuaikan dengan apa yang telah kita pesan. Kegiatan pengembalian barang tersebut yang kita sebut dengan Return. Lebih lengkapnya, Return adalah proses pengembalian barang yang dilakukan karena barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan pelanggan.
Namun yang perlu digaris bawahi disini adalah bahwa kita bisa melakukan Return ke penjual, tetapi dalam prosesnya harus memerhatikan kondisi dari barang tersebut. Apabila kondisi barang tersebut dalam keadaan baik, maka Returnnya pun harus dalam keadaan baik. Tetapi apabila kondisi barang tersebut memang ketika sudah diterima dalam keadaan rusak, maka harus disertai bukti foto agar pihak penjual dapat menerima Return tersebut dan lebih teliti kembali dalam mengirimkan barangnya.
Pengertian Return
Pengertian return menurut Ardiyos (2005;752) dalam Buku Kamus Besar Akuntansi, Return adalah mempertukarkan barang dagangan yang sudah terjual dengan suatu pembayaran kembali atau kredit terhadap penjualan masa mendatang dalam perdagangan eceran (retail).
Macam-macam Return
Return Pembelian
Return Pembelian adalah aktivitas pengembalian barang ke penjual karena barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan. Bisa disebabkan salah warna, contohnya pembeli ingin memesan tas berwarna hitam tetapi yang diterima oleh pembeli tas berwarna hijau, pembeli memesan ukuran XL tetapi diberikan L. Kesalahan pengiriman barang ini berdampak pada kepuasan pelanggan dan juga bagi penjual, hal ini dikarenakan return barang juga dapat mempengaruhi arus kas perusahaan. Ketika terjadi kasus seperti ini, mayoritas pembeli merasa bingung bagaimana cara melakukan Return barang ke Penjual. Alasan pertama, lokasi penjual yang jauh tidak dapat dijangkau oleh perorangan. Alasan yang kedua, Pembeli tidak memiliki armada yang memadai untuk melakukan pengembalian barang. Apabila Anda berada diposisi sebagai pembeli, maka anda bisa menikmati layanan Access Logistik yang siap mengantarkan Return barang dari Pembeli ke Penjual.
Return Penjualan
Jika Return Pembelian itu dari sisi pembeli, maka kali ini akan dibahas mengenai Return Penjualan yang berasal dari sisi Penjual. Disaat pembeli melakukan Return Pembelian, maka ketika sampai di gudang Penjual itu dinamakan dengan Return Penjualan. Dengan kata lain, Return Penjualan adalah penjual menerima barang Return dari pembeli. Penjual kemudian melakukan pengembalian barang yang sesuai dengan pesanan ke pembeli. Pihak Penjual tidak perlu khawatir lagi untuk mengambil barang dari Pembeli sendiri, karena dengan perantara Access Logistik pengambilan barang return dari Pembeli akan dikirimkan ke gudang Penjual dengan aman.
Manfaat Return
Return barang ini tentunya berdampak positif bagi kedua belah pihak. Pembeli mendapat barang sesuai kebutuhannya, dan Penjual mendapatkan peluang untuk menumbuhkan kepercayaan dari Pembeli. Namun, pada dasarnya perusahaan tentunya mengutamakan kepuasan dari pelanggan sehingga proses Return barang ini bisa menjadi salah satu media meningkatkan kepercayaan pelanggan seperti yang dilakukan oleh Acces Logistik yang menyediakan layanan Return barang untuk mempermudah Return barang ke gudang penjual.
Undang-undang return
Undang-undang ini diciptakan untuk mencegah kelalaian terjadi atau mencegah kerugian di masa mendatang sehingga dibuatkan sebuah peraturan mengikat yang mengatur tentang Return pada bisnis yaitu UU No. 8 Tahun 1999. Undang-undang ini menjelaskan bahwa jika ternyata sejak awal diketahui ada kesengajaan untuk mengirim barang yang salah maka penjual dapat dikenakan sanksi hukum. Selain peraturan mengenai Return ini, sebelum melakukan tranksaksi, pembeli dan penjual harus memiliki perjanjian mengenai hak dan kewajiban masing-masing terkait pengembalian barang ini. Dalam hal ini return barang bersifat melindungi hak masing-masing baik dari pihak pembeli maupun penjual.
Langkah-langkah melakukan Return
Setiap perusahaan memiliki prosedur return berdasarkan kebijakannya masing-masing. Dibawah ini salah satu yang dapat dilakukan ketika terjadi kasus Return barang :
- Pembeli menerima barang, jika tidak sesuai maka komplain melalui kontak telepon, email, dan fitur chat marketplace.
- Penjual menerima komplain tersebut, kemudian melakukan validasi dan menentukan return apakah penggantian uang atau barang
- Penggantian disetujui oleh pembeli, maka proses pengembalian menggunakan jasa ekspedisi, salah satunya bisa menggunakan jasa ekspedisi Acces Logistik atau menggunakan armada penjual (jika penjual menyediakan layanan pengambilan return sendiri).
- Barang yang sampai di penjual dan dilakukan inspeksi. Proses pergantian return barang.
Tips mengelola Return pada bisnis
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan sebagai
- Kebijakan Return yang jelas
Contohnya sertakan informasi kebijakan return di semua media komunikasi dengan pelanggan, menentukan kondisi barang return (utuh, baru, packaging tetap, dan sebagainya).
- Batas waktu Return
Memberikan batas waktu return yang wajar berdasarkan kesepakatan antara pembeli dan penjual. Batas waktu yang cukup memberikan kepuasan bagi pelanggan.
- Pengembalian Return yang cepat
Apabila barang yang di return sudah memenuhi syarat, alangkah baiknya segera melakukan pengembalian agar terjaga kepercayaan dari pelanggan.
Berdasarkan penjelasan mengenai Return pada poin diatas, melakukan Return barang sah-sah saja asalkan pada situasi kondisi tertentu dan tentunya kesepakatan dari kedua belah pihak. Untuk memberikan kemudahan dalam proses return barang antara pembeli dan penjual, Access Logistik memberikan layanan return barang, dengan sistem door to door dan harga yang bergaransi aman dan tepat waktu.
Â